Sudah setahun, kataku.
Laman ini berdebu, batinku.
Kembali, ujarku.
Dengan sebuah kisah yang akhirnya tak hanya berakhir di pikiranku.
Sebuah kisah yang belum pernah kukatakan kepada siapapun.
--
Pertemuan.
Takjub, aku bertemu denganmu.
Benar! Denganmu!
Kamu di antara lalu lalang kereta.
Kita di antara udara yang sama.
Ibarat sinema, batinku.
Kamu, tepat di belakangku!
Aku tiada sadar.
Kita pada barisan ular yang sama.
Tanpa saling sapa.
Bukan salahku, aku membela.
Karena aku tak melihatmu.
Harusnya kau yang lebih tahu.
Ya, aku menyalahkanmu, karena sampai detik ini,
aku menganggapmu,
pura-pura tidak tahu.
Tak apa.
Pertemuan itu, saat di mana aku juga memilih bersembunyi.
Mengecil dibalik lalu lalang,
hilang, berharap mampu lenyap saat itu juga.
Pertemuan itu.
Saat kutemuimu, bukan,
saat kusaksikan kamu,
bersama seseorang.
Laman ini berdebu, batinku.
Kembali, ujarku.
Dengan sebuah kisah yang akhirnya tak hanya berakhir di pikiranku.
Sebuah kisah yang belum pernah kukatakan kepada siapapun.
--
Pertemuan.
Takjub, aku bertemu denganmu.
Benar! Denganmu!
Kamu di antara lalu lalang kereta.
Kita di antara udara yang sama.
Ibarat sinema, batinku.
Kamu, tepat di belakangku!
Aku tiada sadar.
Kita pada barisan ular yang sama.
Tanpa saling sapa.
Bukan salahku, aku membela.
Karena aku tak melihatmu.
Harusnya kau yang lebih tahu.
Ya, aku menyalahkanmu, karena sampai detik ini,
aku menganggapmu,
pura-pura tidak tahu.
Tak apa.
Pertemuan itu, saat di mana aku juga memilih bersembunyi.
Mengecil dibalik lalu lalang,
hilang, berharap mampu lenyap saat itu juga.
Pertemuan itu.
Saat kutemuimu, bukan,
saat kusaksikan kamu,
bersama seseorang.
Yogyakarta, 31 Mei 2017
Pertemuan itu terjadi April? Maaf, aku lupa.
Comments
Post a Comment