Tulisan ini sebenarnya saya kirimkan ke redaksi Hipwee berharap bisa dimuat, tapi ternyata dua minggu ini tanpa kabar. Jadi, saya tuliskan di sini saja. Oh iya, gaya bahasanya juga tidak sepuitis biasanya mengingat tujuan awal penulisannya adalah untuk laman Hipwee. Tak usah berpanjang lebar, selamat mengkhidmati! :)
![]() |
Tidak banyak orang yang bisa mengekspresikan rasa cintanya
via www.hdwallpapers.in
|
Aku jatuh hati pada seseorang yang kutemui tiap hari. Aku
jatuh hati pada kamu yang dahulu tak punya posisi di hati namun kini jadi
personil utama singgasana hati. Kamu sang pencuri hati yang hingga kini belum
tertangkap polisi.
Menyukaimu, aku perlu waktu
![]() |
Aku butuh waktu, gambar via favim.com |
Kamu bukan seseorang yang punya sejuta pesona atau karisma,
bukan pula lelaki tampan dengan dada kotak-kotak dan kamu juga bukanlah
seseorang yang punya kecerdasan setinggi langit. Kamu hanya manusia biasa,
sosok rata-rata yang pada mulanya tak istimewa di mataku.
Kamu bukan cinta yang kutemui pada pandangan pertama, kamu
ialah rasa yang kutemukan kala waktu mulai berjalan dan kita mulai berjalan
beriringan. Ialah mereka yang mulai menyadarkanku akan sosok kehadiranmu,
teman-temanku, yang mulai berceloteh ringan mengenai sesosok lelaki –kamu- yang mereka anggap mulai memperhatikanku.
Kala itu aku hanya tersipu dan tertawa kecil, namun ada rasa penasaran yang
membuatku ingin membuktikan sendiri. Apakah yang mereka maksud itu benar
adanya? Bukankah menyenangkan bila aku bisa jatuh cinta lagi setelah masa kelam
yang kulalui di masa lalu?
Masa lalu, maka itu aku perlu waktu. Aku akan bercerita
sedikit tentang masa laluku, tentang patah hati yang benar-benar menggerogoti
sendi-sendi kehidupanku. Aku patah dan rapuh, dan kala itu aku memilih untuk
menyibukkan diri dan bergulat dengan waktu. Hingga suatu hari sudah kutata lagi
hatiku, sudah kubuat lagi dinding-dinding kokoh sebagai benteng diriku dan
kuharap tak sembarang orang bisa menembusnya, kecuali aku yang membukakan
pintu. Dan mungkin saja, kini aku yang membukakan pintu itu untukmu.
Aku mendadak menjadi detektif
![]() |
Aku menjadi penasaran tentang segala hal mengenaimu, via: upload.wikimedia.org |
Kamu datang dan aku mulai mengobservasi. Ialah tingkah
lakumu, gerak-gerikmu, serta tatapan matamu. Sungguh, seorang gadis yang
penasaran akan mengalahkan kinerja FBI dalam memecahkan kode, merangkainya
hingga pada akhirnya menyimpulkan. Dan alangkah lucunya diriku kala itu,
bagaimana kamu bisa membuatku menjadi seorang detektif dengan berbagai analisa.
Menjadi seorang detektif demi memuaskan diri, sungguh benar-benar menyenangkan. Sudah berlaman-laman artikel psikologi kutemui, kucari satu persatu tentang tanda-tanda maupun bahasa tubuh bila ada seseorang yang sedang tertarik dan menyukai seseorang. Aku ingin memastikan bahwa perhatianmu yang diamati teman-temanku itu juga bisa kubuktikan sendiri dengan mata kepalaku.
Aku menjadi ia yang suka berprasangka
Aneh, jatuh cinta membuatku berprasangka. Tingkah laku yang
sebenarnya biasa saja aku artikan sebagai sebuah perhatian luar biasa. Dan
sebaliknya, bukankah orang yang jatuh cinta juga mudah sekali untuk jatuh?
Kamu sumber tulisanku
![]() |
Kamu adalah salah satu alasan terbaik untukku menulis. via: huffingtonpost.com |
Setelah lama berprasangka, lama-lama aku juga mulai lelah.
Aku mulai menjalani hidupku seperti biasa. Namun tak kusangka, kemelut di
hatiku mudah sekali muncul kala segalanya tak sesuai ekspektasiku. Aku mudah
jatuh, aku mudah tersentuh. Dan kamu penyebab semua itu.
Aku mulai menuliskanmu tanpa menuliskanmu. Aku mulai menuliskanmu dalam bait-bait yang tak pernah diketahui siapapun. Aku mulai menuliskanmu dengan menyamarkanmu. Tapi bisa aku pastikan bahwa bait-bait itu memang ditujukan untukmu.
Aku yang tak berani menatap matamu
![]() |
Entah mengapa aku hanya bisa diam bila di dekatmu via: tumblr.com |
Segalanya berlangsung lama, sembari aku berprasangka aku
juga tengah menata hatiku dengan sebaik-baiknya, berharap aku tak akan
tersakiti lagi. Dan saat itulah kamu mulai masuk dalam kehidupanku.
Kamu datang, mencari perhatian, mencoba menatap mataku, tapi
aku tak pernah berani menatap lama-lama bola matamu itu.
Aku selalu diam bila di dekatmu, tak bisa ngobrol seasyik teman-teman lelakiku yang lain, aku selalu salah menanggapi omonganmu. Kadang terlalu ketus, kadang terlalu naif. Aku benar-benar bingung, sebenarnya apa yang salah dari diriku?
Kamu adalah teka-teki
Dirimu buatku selalu penasaran, terkadang menjauh, terkadang
buatku tersipu malu, manisnya ucapanmu membuatku tak menentu, ku tak tahu harus
bagaimana. –Raisa “Teka-Teki”
Aku benar-benar tak tahu harus memulai semua ini dari mana.
Kita bahkan selalu bingung memulai pembicaraan, namun selalu menyempatkan waktu
berbicara. Kita selalu berinteraksi, dan tak jarang kamu memujiku –sebuah hal
yang tak pernah kamu ungkapkan pada gadis lain selama ini- namun di lain waktu
kamu menjauh. Hingga munculkan tanda tanya pada diriku. Kamu dengan naluri
lelakimu itu, kadang membuatku ragu. Kamu yang terkadang bercanda dengan
teman-temanmu mengenai perempuan cantik membuatku sedikit merasa ragu. Namun
sama halnya dengan diriku yang sengaja mengeraskan suara kala mengagumi para
lelaki tampan, maka untuk hal ini, skor kita sama.
Aku menyukaimu, lalu selanjutnya apa?
Aku suka caramu menatapku, suka bagaimana caramu sekuat
tenaga memulai topik pembicaraan. Aku suka kala kamu di dekatku. Aku diam-diam menyukaimu.
Aku selalu menantikanmu muncul di ambang pintu, mulai hafal pola-pola
kehidupanmu yang kadang membuatku menggerutu. Aku mulai mencari bila kau tak
ada di hadapanku, aku mulai merindukan kehadiranmu.
Meski begitu, aku dan kamu masih berada pada posisi kita masing-masing. Kita saling diam, dan aku tak pernah tahu kemelut apa yang melanda benakmu ketika kamu menatapku tajam kala ada lelaki yang berhasil mengobrol renyah denganku. Atau tatapan matamu yang acapkali tak sengaja bertemu dengan milikku.
Aku tak tahu, karena segala sesuatu yang kadang ingin kulakukan untuk menunjukkan rasa sukaku padamu, tak akan pernah berhasil. Karena kita masih terlalu malu untuk bertemu, dan kamu menghampiriku kala tiada siapapun di dekatku.
Bahkan bila kita saling mengungkapkan, aku sama sekali tak siap dengan segala hal
![]() |
Aku belum siap dengan segala hal, via: kiwiphoto.deviantart.com |
Aku tak pernah tahu perasaanmu padaku, yang aku tahu kamu berada
di dekatku dan aku mulai menyukai itu. Namun bila perasaan ini semakin jauh dan
apabila kubayangkan bahwa kita saling mengungkapkan, maka aku benar-benar tak
tahu harus menanggapinya seperti apa.
Aku belum selesai dengan diriku sendiri
Aku belum siap. Aku belum selesai dengan diriku sendiri, aku
bahkan tak cukup mencintai diriku sendiri. Aku masih mati-matian menyusun pola
kehidupanku, memantaskan diriku, terseret-seret untuk bisa mencapai
mimpi-mimpiku. Karena akan selalu ada mimpi yang harus diwujudkan. Dan bukankah
akan lebih mengasyikkan bila suatu saat nanti kita bertemu di persimpangan kala
sudah siap masanya? Akan menyenangkan bila mimpi-mimpi yang sebelumnya bisa
kita bagi, satu persatu mulai terwujud. Dan pada masa itu kita akan selesai
dengan mimpi kita masing-masing dan semoga saja ada mimpi yang kita bangun
berdua, yang tentu saja akan diwujudkan bersama.
Kelak aku akan mencintaimu
![]() |
Kelak aku akan mencintaimu dan kamu akan menjadi duniaku. via: impfashion.com |
Ssst.. Namun sebelum masa depan ada di genggaman tanganku, tidakkah
kamu tahu, bahwa belakangan ini namamu selalu terlintas dalam bait-bait doaku. Aku bertanya pada Tuhan
dan ingin memastikan segalanya, mungkinkah kamu adalah jalan yang diberikan-Nya
untuk kehidupanku kelak di masa depan?
keren pisaan
ReplyDeleteini.. love love bgtt, sukaaa:)))
ReplyDeletePrediksi Angka Terpopuler
Deleteangka Keramat
Angka Akurat
Nomor Jitu hk
Angka jitu 4d
Hai thor salam kenal. I love this so much, because it's so relatable with my own story. Bacanya sampe merinding, karena di setiap kalimat, I can imagine myself and him hehee. Keren banget thor
ReplyDeleteSesuai dengan apa yg gua rasain sekarang😍
ReplyDeleteIya ya. Sama dengan kisahku:)
ReplyDelete