Skip to main content

A Letter to You

a letter from me to you.

Barangkali aku akan malu setengah mati saat melihat tulisan ini lagi. Barangkali aku akan tertawa geli mengenang segala hal yang aku tulis berderet-deret di sini. Barangkali juga, aku akan kesal sendiri dan tak habis pikir bagaimana semua ini bisa terjadi.
Tetapi bagaimanapun surat ini akan kuselesaikan, betapa segala yang mengganjal di hatiku hari ini harus tuntas tanpa ganjalan. Aku harus mengakui segala hal yang terus saja mengusik hati dan pikiranku, mereka yang berputar-putar bagai tornado.

Segalanya dimulai hari ini. Aku melihatmu lagi, setelah keberadaanmu di mimpiku semalam.
Surat ini ingin kutulis sesaat ketika aku melihatmu lagi untuk pertama kali hari ini. 
Aku melihatmu dengan jelas, pipi cabimu itu, jambul yang kadang menjelma jadi poni, dan baju kotak-kotak yang kau kenakan hari ini. 
Hari ini pula aku merasakan debar jantung yang sama cepatnya seperti ketika aku bertemu denganmu Oktober tahun lalu.
Hari ini juga, aku melihatmu dengan jelas, dengan pandangan mata sedikit tak acuh, karena aku benar-benar tak tahu bagaimana cara yang tepat untuk berhadapan denganmu. 

Aku ingin memberi tahumu sesuatu, aku punya penyakit. Aku punya kelainan, yakni sebuah keadaan dimana aku tidak mampu menjalankan nalar, bertingkah laku dengan 'benar' ketika berada dengan seseorang yang mereka bilang, kusukai. Kau memancing penyakitku kambuh, dan benar saja, aku tidak mampu bertingkah laku dengan benar kala di depanmu.

Sebulan sudah kuhabiskan waktu untuk bertapa, menyelami kehidupan di kampung halaman. Aku berhasil menata hatiku di sana, mencermati banyak waktu yang mampu kutempuh tanpa harus memikirkanmu. Aku berusaha sekuat tenaga agar aku mampu bertingkah 'benar' di hadapanmu, agar penyakitku yang satu itu tak lagi kambuh. Aku akan amalkan satu cara, setidaknya, aku akan mampu bertingkah 'biasa saja' di hadapanmu tanpa berbekal ekspektasi apapun. Aku yakin aku akan berhasil.

Aku akan berdoa pada Tuhan jalan seperti apa yang seharusnya aku tempuh. Sehingga aku tahu, apakah dirimu adalah ia yang mampu menyertai jalanku. Atau barangkali, hari ini kita akan terus berlainan jalan yang ditempuh.
Hari ini, dan hari-hari selanjutnya aku akan masih mencari-cari keberadaanmu hanya demi melihat sosokmu sekilas, namun aku tidak mau lagi dengan sengaja mengedarkan diri di depanmu. Aku terlalu malu, aku terlampau tak mampu menghadapimu. Hari ini segalanya semakin menjauh, dan aku tidak pernah tahu perlu berapa lama waktu untuk menghilangkan segala hal yang menyerang hatiku terkait tentangmu. 

Aku hanya mampu begitu, salam dariku, sukses selalu. 


P.S : Satu lagi, menyikapi program 2 bulan yang akan kau tempuh sebentar lagi, jangan jadi item ya! 




Comments

  1. ini.... ah bagaimana aku mengatakannya... terlalu bagus :) ijinkan saya explore blogmu ya mbandek, setelah sekian lama ngga mampir wkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rayakan Siklus Cinta lewat Untaian Nada

Mengenal siklus cinta ibarat menyelami siklus hidrologi. Kau tahu kenapa? Sebab perputaran air tak melulu menyoal siklus panjang ataupun sedang, terkadang air sudah merasa cukup dengan siklus pendeknya.  Sebagaimana halnya dengan cinta, setiap dari kita punya siklusnya masing-masing. Dan serupa kisah kau dan aku, kita telah melewati 6 fase luar biasa yang menurutku terlampau pantas untuk diiringi dengan alunan lagu. Hai, kau, temanku, mari merapat dan dengarkan sejenak. Mari selami rupa-rupa rasa yang sempat kau torehkan dalam hidupku. Tembang-tembang ini, bukankah mereka terdengar syahdu di telingamu? Meski malu, harus kuakui 'When You Love Someone' milik Endah N Rhesa jadi lagu kebangsaanku kala itu Cinta Pertama : I love you, I just can't tell you.  #1. When You Love Someone - Endah N Rhesa “Jatuh cinta pada kali pertama memberiku satu kesempatan untuk menorehkan luka memar. Memar yang kubuat sendiri kala aku tak mampu bersuara dan berujar bahwa aku me...

Teruntuk Kita yang Diam-Diam Saling Jatuh Cinta

Tulisan ini sebenarnya saya kirimkan ke redaksi Hipwee berharap bisa dimuat, tapi ternyata dua minggu ini tanpa kabar. Jadi, saya tuliskan di sini saja. Oh iya, gaya bahasanya juga tidak sepuitis biasanya mengingat tujuan awal penulisannya adalah untuk laman Hipwee. Tak usah berpanjang lebar, selamat mengkhidmati! :) Tidak banyak orang yang bisa mengekspresikan rasa cintanya via www.hdwallpapers.in Aku jatuh hati pada seseorang yang kutemui tiap hari. Aku jatuh hati pada kamu yang dahulu tak punya posisi di hati namun kini jadi personil utama singgasana hati. Kamu sang pencuri hati yang hingga kini belum tertangkap polisi.   Menyukaimu, aku perlu waktu Aku butuh waktu, gambar via favim.com Kamu bukan seseorang yang punya sejuta pesona atau karisma, bukan pula lelaki tampan dengan dada kotak-kotak dan kamu juga bukanlah seseorang yang punya kecerdasan setinggi langit. Kamu hanya manusia biasa, sosok rata-rata yang pada mulanya tak istimewa di mataku. Kamu bu...

Terus Bergegas Ala Gagas di Usia Dua Belas

  Selamat ulang tahun, GagasMedia! Penerbit yang pernah menolak naskahku dulu, tapi kok belakangan sering dapet hadiah dari penerbit ini :p Yah, my little steps are going to make a big journey. Semoga saja. Selamat ber-12-ria! Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya! 1. 5cm , Donny Dhirgantoro 2. The Hobbit , J.R.R Tolkien 3. Perahu Kertas , Dewi 'dee' Lestari 4,5,6. Tiga buku kece dari Suzane Collins ( The Hunger Games, Catching Fire , dan Mockingjay ) 7,8. Milana dan Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri dari Bernard Batubara 9. Karya roman klasik, Layla Majnun oleh Nizami 10. Berjuta Rasanya , Tere Liye 11. Kumpulan hari-hari yang bercerita dalam Menuju(h) , Aan Syafrani dkk. 12. Yang paling baru banget dibaca dan berkesan, Misteri Patung Garam -nya Ruwi Meita. Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa? Summer Breeze. Waktu itu pertama kali baca novel dan udah tersentuh sama kisah si kembar Ares-Orion yang...