Skip to main content

Jatuh, Lagi?

aku jatuh lagi dan ketika aku bangun segalanya berubah merah jambu.
pic from: tumblr.com
Aku telah jatuh berulang kali, menelusuri siklus cinta yang hampir sama dari waktu ke waktu. 
Aku telah terjerembab puluhan kali, mengarungi fase-fase yang sama, yang menyakitkan sekaligus menyenangkan
Aku telah jatuh cinta lagi, kau pasti heran, mungkinkah semudah itu aku jatuh hati?
Jawabannya, memang iya.
Bukan, bukan itu maksudku. Aku akan mencintaimu setulus hati bila kau mau, namun apa yang mau kuharapkan dari sesosok raga yang menoleh padaku pun tidak? Apa yang mau kutunggu dari sosok yang gerak-geriknya saja semakin menjauh kian hari. 
Aku selalu menunggumu di ujung pintu, tak pernah bergeser sesenti pun. Kamu di masa lalu adalah sosok yang melangkahkan kakinya menjauh dariku, dan bila ada orang lain yang ingin masuk ke pintuku? Bukankah aku akan menyambutnya dengan baik? 
Sudah kubilang, aku selalu melalui masa-masa itu lagi. Dan nyatanya, tak satu pun dari antaranya yang berhasil. Fase mengagumi, mencari tahu, melayang, lalu jatuh. Sudah berulang kali aku merasakan hal yang sama, tapi jatuh cinta tak pernah membuatku kapok. 
Jatuh cinta kepadamu, hari ini, masih tetap sama dengan caraku mencintai di masa lampau. Aku tetap jatuh cinta diam-diam. Karena hingga hari ini aku belum menemui cara yang pas untuk menggantikan metodeku yang satu itu. Aku menyukaimu dalam kekhidmatan dan kesunyian, mencarimu meski hanya punggung yang kutuju. Menghafal posturmu dan selalu berharap bahwa itu benar-benar dirimu.
Aku masih mencintai dengan diam-diam. 
Aku mencintaimu melalui dawai-dawai doa dan semoga saja, yang di atas memang menyisakan dirimu sebagai jatahku. 
Aku masih akan mencintaimu dengan diam-diam, memantaskan diriku dari waktu ke waktu.
Karena aku tahu, untuk berdampingan denganmu aku perlu usaha. 
Karena aku tahu, kamu adalah seseorang yang tahu benar apa cita-citamu. 
Dan aku akan belajar menyoal itu, aku akan berusaha. 
Tunggu aku, diam-diam aku akan menelisik ke dalam hidupmu. 
Doakan aku, aku akan berjalan menyertaimu, menyusulmu, dan kelak akan berada di sisimu, secara permanen.

(Yogyakarta tak kunjung hujan, hari terakhir Oktober)

Comments

Popular posts from this blog

Solo Traveling: Berani Nyaman Sendirian

Berani nyaman sendirian Kata orang, salah satu cara menemukan jati diri adalah dengan solo traveling . Saya mengamini perihal ini karena dengan bepergian sendirian, satu-satunya yang bisa diandalkan, ya, siapa lagi, kalau bikin diri sendiri? Kita diajak belajar percaya pada diri sendiri, mandiri dan mengenal lebih banyak tentang diri sendiri. Kebetulan, saya orang yang nyaman sendirian. Pergi sendiri ke bioskop nonton film Ada Apa Dengan Cinta 2 di tengah ramai sesak di hari pemutaran perdana? Saya pernah. Makan sendirian di restoran yang ramainya bukan main, ah , biasa itu, mah . Solo traveling ? Saya pun pernah, walaupun masih sebatas perjalanan antar kota. Tidak seperti makan dan nonton di bioskop yang minim risiko, solo traveling atau liburan sendirian masih menjadi hal yang aneh dan mengkhawatirkan bagi beberapa orang. Berada di lingkungan asing tanpa orang dikenal? Duh , malapetaka! Bagaimana kalo saya ditipu warga lokal? Bagaimana kalau ada hal-hal buruk yang menimpa

[PUISI] Cahaya Harapan

Judul : Cahaya Harapan Datang dari pintu kedatangan Dibawanya deru gelora jiwa Bersandar pada lekukan kayu Di sudut lain pada hampa dengan waktu Tabur! Tabur saja cahaya surya! Hingga aku tak kuat lagi menahan silaunya Hingga aku tak mampu lagi berpegangan  pada bumi Hingga aku terhempas keras, keras, keras sekali Di padang gelap terdampar Dimana cahaya itu lenyap, paripurna Hilang… Hilang… Hilang… Pulang menuju pintu keluar Langkahnya masih sama Yang beda hanyalah siapa yang tertinggal di belakang Oh bukan, siapa yang ditinggal di belakang Samar-samar mencari sisa-sisa cahaya Yang menyala dari sela-sela Tak jua ditemui barang secuil pun Padam, padam Cahaya itu padam tanpa disuruh Buat siapa yang di belakang sesak Buat siapa yang di belakang perlu buat cari 9 matahari Karena takut 1 tak cukup Takut 1 akan hilang Maka ia butuh 9 Cahaya itu memabukkan Buat kepayang bagi siapa yang terpapar Cahaya harapan Lenyap! Le

Terus Bergegas Ala Gagas di Usia Dua Belas

  Selamat ulang tahun, GagasMedia! Penerbit yang pernah menolak naskahku dulu, tapi kok belakangan sering dapet hadiah dari penerbit ini :p Yah, my little steps are going to make a big journey. Semoga saja. Selamat ber-12-ria! Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya! 1. 5cm , Donny Dhirgantoro 2. The Hobbit , J.R.R Tolkien 3. Perahu Kertas , Dewi 'dee' Lestari 4,5,6. Tiga buku kece dari Suzane Collins ( The Hunger Games, Catching Fire , dan Mockingjay ) 7,8. Milana dan Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri dari Bernard Batubara 9. Karya roman klasik, Layla Majnun oleh Nizami 10. Berjuta Rasanya , Tere Liye 11. Kumpulan hari-hari yang bercerita dalam Menuju(h) , Aan Syafrani dkk. 12. Yang paling baru banget dibaca dan berkesan, Misteri Patung Garam -nya Ruwi Meita. Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa? Summer Breeze. Waktu itu pertama kali baca novel dan udah tersentuh sama kisah si kembar Ares-Orion yang