Skip to main content

[FLASH FICTION] Masih Ada Angkot Yang Lewat

Baiklah, terkadang saya suka mengikuti kompetisi menulis kecil-kecilan. Yah sebagai contohnya proyek Cerita Mini dari Bentang Pustaka. Berhubung nggak menang, saya share disini ya. Hitung-hitung latihan menulis fiksi kilat 200 kata. Kali ini temanya : CINTA LOKASI. Check this out!

MASIH ADA ANGKOT YANG LEWAT

“Udah sore, pulang yuk!” Miranda mengajak Marta keluar dari gedung sekolah.
“Naik apa? Dijemput?” tanya gadis itu pada Miranda sembari membenarkan letak tasnya.
“Aku naik angkot aja. Ayo!” Langkah kaki kedua gadis itu menerbangkan debu dari tanah yang mereka injak.
--
“Ini udah ada tiga mobil angkot yang lewat, tapi kamu tetep nggak mau pulang?” Gadis itu tak habis pikir pada Miranda yang sedari tadi hanya duduk dan mengabaikan kendaraan umum yang telah melewati mereka.
Menjelang senja, kedua gadis itu masih saja berada di depan gedung sekolah yang saat ini sudah sepi.
“Nah!” Miranda segera beranjak dengan wajah berseri-seri mengajak Marta untuk masuk ke angkot.
Wajah Miranda berbinar, ia memilih untuk duduk di samping sang pengemudi. Gadis itu duduk dengan tenang disana. Sementara Marta hanya duduk di belakang dan sekilas melihat Miranda yang mencuri pandang pada seseorang di sampingnya. Pandangan gadis itu begitu lekat pada sosok lelaki yang memang tak asing lagi baginya. Selama ini Miranda memang sering menaiki angkot ini. Angkot dengan seorang supir yang sedari tadi dinantikannya.
“Hmm." Marta tanpa bersuara. Gadis itu mengernyitkan dahi. Ia hanya mengangguk mengerti.

SELESAI

Ini murni cerita fiksi ya:) Emang saya tiap hari naik angkot tapi nggak ada kisah yang seperti ini juga. Hoho xD Happy reading! Masih ada flash fiction nganggur dari saya. Next time, I'll post it for you ;)


Comments

Popular posts from this blog

Teruntuk Kita yang Diam-Diam Saling Jatuh Cinta

Tulisan ini sebenarnya saya kirimkan ke redaksi Hipwee berharap bisa dimuat, tapi ternyata dua minggu ini tanpa kabar. Jadi, saya tuliskan di sini saja. Oh iya, gaya bahasanya juga tidak sepuitis biasanya mengingat tujuan awal penulisannya adalah untuk laman Hipwee. Tak usah berpanjang lebar, selamat mengkhidmati! :) Tidak banyak orang yang bisa mengekspresikan rasa cintanya via www.hdwallpapers.in Aku jatuh hati pada seseorang yang kutemui tiap hari. Aku jatuh hati pada kamu yang dahulu tak punya posisi di hati namun kini jadi personil utama singgasana hati. Kamu sang pencuri hati yang hingga kini belum tertangkap polisi.   Menyukaimu, aku perlu waktu Aku butuh waktu, gambar via favim.com Kamu bukan seseorang yang punya sejuta pesona atau karisma, bukan pula lelaki tampan dengan dada kotak-kotak dan kamu juga bukanlah seseorang yang punya kecerdasan setinggi langit. Kamu hanya manusia biasa, sosok rata-rata yang pada mulanya tak istimewa di mataku. Kamu bu...

Rayakan Siklus Cinta lewat Untaian Nada

Mengenal siklus cinta ibarat menyelami siklus hidrologi. Kau tahu kenapa? Sebab perputaran air tak melulu menyoal siklus panjang ataupun sedang, terkadang air sudah merasa cukup dengan siklus pendeknya.  Sebagaimana halnya dengan cinta, setiap dari kita punya siklusnya masing-masing. Dan serupa kisah kau dan aku, kita telah melewati 6 fase luar biasa yang menurutku terlampau pantas untuk diiringi dengan alunan lagu. Hai, kau, temanku, mari merapat dan dengarkan sejenak. Mari selami rupa-rupa rasa yang sempat kau torehkan dalam hidupku. Tembang-tembang ini, bukankah mereka terdengar syahdu di telingamu? Meski malu, harus kuakui 'When You Love Someone' milik Endah N Rhesa jadi lagu kebangsaanku kala itu Cinta Pertama : I love you, I just can't tell you.  #1. When You Love Someone - Endah N Rhesa “Jatuh cinta pada kali pertama memberiku satu kesempatan untuk menorehkan luka memar. Memar yang kubuat sendiri kala aku tak mampu bersuara dan berujar bahwa aku me...

Mencintai Langit

Bagaimana jika aku mencintai langit? Entah aku tak tahu bagaimana cara memulainya. Dan sebenarnya bukan aku yang pertama kali mencintai langit. Kau tahu, cinta pertamaku adalah hujan. Sebelum aku bicara tentang langit, aku akan sedikit membahas tentang hujan. Ya, aku benar-benar merasakan aku mencintainya saat aku menatap pilu pada hujan. Tak lama, hanya beberapa waktu lalu. Ketika hujan merenggut kebahagiaanku menjadi sebuah kesepian, menambah rasa gamangku menjadi sebuah fenomena yang biasa disebut galau. Tapi, saat itu pulalah aku mulai merindukan hujan. Merindukan dinginnya, merindukan bagaimana aku dapat merasa hangat di bawah hujan. Setidaknya perasaanku akan luruh terbawa arusnya. Arus air hujan yang pada akhirnya mengalir ke laut dan bertatapan langsung dengan sang langit. Langit, sejak kapan aku memperhatikannya? Mungkin sejak seseorang mulai mendeklarasikan bahwa dirinya mencintai langit. Dari situlah aku juga mulai menilik keberadaannya. "Awan telah merenggut...