Jika ditanya tentang sanctuary, aku tak tahu tempat mana yang paling pas untuk menghabiskan waktu di saat tertentu. Apa itu sanctuary? Baik, mari kita culik tweet dari akun @_PlotPoint yang memang sering membahas tentang sanctuary.
JK Rowling boleh memilih perjalanan kereta sebagai sanctuary-nya hingga tercipta mahakarya novel Harry Potter. Tapi kurasa, aku belum punya sanctuary. Jika ditanya, mungkin jawabku akan : kamu adalah sanctuary-ku.
Ya, aku memang berlebihan tapi jujur saja menulis juga butuh memakai perasaan. Maksudku, kadang tulisan adalah wujud dari perasaan. Banyak dari kamu yang menjadi sumber tulisanku, dari segi inspirasi, penokohan atau apapun. Perasaan terlibat banyak dari untaian aksara yang tercetak di tempat ini dan salah satu yang bertanggung jawab adalah kamu. Iya, kamu.
Kamu adalah bagian dari faseku. Yang entah berapa lama lagi akan ku lewati. Yang entah berapa lama lagi akan pergi tanpa jejak. Yang aku tahu suatu saat nanti kamu pasti akan pergi. Tapi untuk sekarang, hanya perilakumu dan ekspresimu itu yang terekam jelas di otakku. Ucapanmu yang selalu terdengar menyenangkan di inderaku. Pertanyaan yang selalu nampak tak membosankan di mataku.
Kamu, sanctuary-ku yang akan selalu terasa menyenangkan. Kamu, sanctuary-ku yang memberi kedamaian, kamu -sanctuary ku- yang selalu kucari keberadaannya bila tak lagi hadir di sekelilingku.
Dan tulisan ini tak akan tercipta tanpa adanya kamu. Ya, tentu saja.
Karena kamu adalah sanctuary-ku.
JK Rowling boleh memilih perjalanan kereta sebagai sanctuary-nya hingga tercipta mahakarya novel Harry Potter. Tapi kurasa, aku belum punya sanctuary. Jika ditanya, mungkin jawabku akan : kamu adalah sanctuary-ku.
Ya, aku memang berlebihan tapi jujur saja menulis juga butuh memakai perasaan. Maksudku, kadang tulisan adalah wujud dari perasaan. Banyak dari kamu yang menjadi sumber tulisanku, dari segi inspirasi, penokohan atau apapun. Perasaan terlibat banyak dari untaian aksara yang tercetak di tempat ini dan salah satu yang bertanggung jawab adalah kamu. Iya, kamu.
Kamu adalah bagian dari faseku. Yang entah berapa lama lagi akan ku lewati. Yang entah berapa lama lagi akan pergi tanpa jejak. Yang aku tahu suatu saat nanti kamu pasti akan pergi. Tapi untuk sekarang, hanya perilakumu dan ekspresimu itu yang terekam jelas di otakku. Ucapanmu yang selalu terdengar menyenangkan di inderaku. Pertanyaan yang selalu nampak tak membosankan di mataku.
Kamu, sanctuary-ku yang akan selalu terasa menyenangkan. Kamu, sanctuary-ku yang memberi kedamaian, kamu -sanctuary ku- yang selalu kucari keberadaannya bila tak lagi hadir di sekelilingku.
Dan tulisan ini tak akan tercipta tanpa adanya kamu. Ya, tentu saja.
Karena kamu adalah sanctuary-ku.
Dia, satu-satunya sanctuary terbaik... :D
ReplyDeleteTerus semangat ngeblog! :D