Skip to main content

Who's she?

Nggak tahu kenapa mendadak ngepost tentang 'ini orang' =) yah mungkin karena dia habis sms dan memberikan kabar gembira. Superliga badminton di Surabaya (lagi) What a great news! Dan katanya ada yong dae u-u Sesuatu yang sangat tidak wajib untuk dilewatkan.
Sekali-sekali nggak ngepost something puitis gak papa kan? =)
Mulai aja ya, tadaa......

Rizqi Hayatunnisa. 
(foto nyolong dari fesbuk)

Si partner abadi (?) kalo urusan badminton. Entah sejak kapan semesta mempertemukanku dengan orang yang satu ini. Entah sejak kapan juga, kita mulai ngobrol tentang badminton dan mulai fangirling dengan objek Lee Yong Dae. Sejak kapan? Yah, mungkin udah lama dan nggak kerasa.

Kalo di SMP, di kelas yang ngomongin badminton sampe hampir akar2nya(?) itu ya aku sama dia. Dan bersyukurlah saya, ada orang yang memiliki visi?misi yang sama. Bersyukurlah saya:)

Aku dan partner abadi (?) ku ini sempet main bareng(baca: nonton bareng) waktu ada superliga badminton di DBL. Dan waktu itu jujur, masih polos dan malu2in banget-_- haha. #yamasa ngeliat atlet aja sampe terpaku trus sampe gantian kacamata. Wahaa. Malu juga sih, dan nyesel. Iyalah. Orang harusnya bisa dapet tanda tangan atau foto bareng, eh cuma bisa terpaku menikmati keagungan Tuhan yang nomer sekian.

Dan kita berdua ini juga bersinergi dalam urusan per-badminton-an, mulai dari update livescore yang sekarang udah jarang banget, bagi2 kuis #follback :)) sama update berita terbaru soal turnamen. And last but not least, kita juga care lo sama salah satu pemain yang dimata orang lain dia nya selalu salah:) *yagaknis?

Percaya atau nggak, semenjak masuk SMA ini intensitas buat menyelami dunia badminton itu udah jarang banget. Entah karena tugas dan kesibukan. Atau karena rada males gara2 udah ada yang pecah *eh. Tapi enggak kok, masih suka badminton sampe sekarang. Dan semoga sampai nanti.. nanti dan nanti...... *nada plankton waktu neror tuan crab*
Ohiya, Hi! Partnerku, masih mau nonton badminton bareng nggak nih? =)

Comments

Popular posts from this blog

Teruntuk Kita yang Diam-Diam Saling Jatuh Cinta

Tulisan ini sebenarnya saya kirimkan ke redaksi Hipwee berharap bisa dimuat, tapi ternyata dua minggu ini tanpa kabar. Jadi, saya tuliskan di sini saja. Oh iya, gaya bahasanya juga tidak sepuitis biasanya mengingat tujuan awal penulisannya adalah untuk laman Hipwee. Tak usah berpanjang lebar, selamat mengkhidmati! :) Tidak banyak orang yang bisa mengekspresikan rasa cintanya via www.hdwallpapers.in Aku jatuh hati pada seseorang yang kutemui tiap hari. Aku jatuh hati pada kamu yang dahulu tak punya posisi di hati namun kini jadi personil utama singgasana hati. Kamu sang pencuri hati yang hingga kini belum tertangkap polisi.   Menyukaimu, aku perlu waktu Aku butuh waktu, gambar via favim.com Kamu bukan seseorang yang punya sejuta pesona atau karisma, bukan pula lelaki tampan dengan dada kotak-kotak dan kamu juga bukanlah seseorang yang punya kecerdasan setinggi langit. Kamu hanya manusia biasa, sosok rata-rata yang pada mulanya tak istimewa di mataku. Kamu bu...

Rayakan Siklus Cinta lewat Untaian Nada

Mengenal siklus cinta ibarat menyelami siklus hidrologi. Kau tahu kenapa? Sebab perputaran air tak melulu menyoal siklus panjang ataupun sedang, terkadang air sudah merasa cukup dengan siklus pendeknya.  Sebagaimana halnya dengan cinta, setiap dari kita punya siklusnya masing-masing. Dan serupa kisah kau dan aku, kita telah melewati 6 fase luar biasa yang menurutku terlampau pantas untuk diiringi dengan alunan lagu. Hai, kau, temanku, mari merapat dan dengarkan sejenak. Mari selami rupa-rupa rasa yang sempat kau torehkan dalam hidupku. Tembang-tembang ini, bukankah mereka terdengar syahdu di telingamu? Meski malu, harus kuakui 'When You Love Someone' milik Endah N Rhesa jadi lagu kebangsaanku kala itu Cinta Pertama : I love you, I just can't tell you.  #1. When You Love Someone - Endah N Rhesa “Jatuh cinta pada kali pertama memberiku satu kesempatan untuk menorehkan luka memar. Memar yang kubuat sendiri kala aku tak mampu bersuara dan berujar bahwa aku me...

Mencintai Langit

Bagaimana jika aku mencintai langit? Entah aku tak tahu bagaimana cara memulainya. Dan sebenarnya bukan aku yang pertama kali mencintai langit. Kau tahu, cinta pertamaku adalah hujan. Sebelum aku bicara tentang langit, aku akan sedikit membahas tentang hujan. Ya, aku benar-benar merasakan aku mencintainya saat aku menatap pilu pada hujan. Tak lama, hanya beberapa waktu lalu. Ketika hujan merenggut kebahagiaanku menjadi sebuah kesepian, menambah rasa gamangku menjadi sebuah fenomena yang biasa disebut galau. Tapi, saat itu pulalah aku mulai merindukan hujan. Merindukan dinginnya, merindukan bagaimana aku dapat merasa hangat di bawah hujan. Setidaknya perasaanku akan luruh terbawa arusnya. Arus air hujan yang pada akhirnya mengalir ke laut dan bertatapan langsung dengan sang langit. Langit, sejak kapan aku memperhatikannya? Mungkin sejak seseorang mulai mendeklarasikan bahwa dirinya mencintai langit. Dari situlah aku juga mulai menilik keberadaannya. "Awan telah merenggut...