Skip to main content

Call me,Daydreamer

Hai, kali ini aku akan bercerita. Tentang... entahlah aku juga tidak tahu.
Dimulai ketika aku menghela nafas panjang dan mensyukuri sedikit kenikmatan yang diberikan oleh-Nya. Udara dingin pagi itu tak terlalu dingin, tapi cukup untuk membuat senyum terkembang dari wajahku. Terhindar dari lampu merah dan melenggang bebas layaknya melewati jalan tol. Entah mengapa hari itu aku dapat bersyukur dan menikmati karunia-Nya yang nomor sekian yang harusnya rasa syukur itu ada setiap kali helaan nafas masih ada. Terima kasih. Terima kasih. Alhamdulillahirobbilalamin :)

Aku akan berujar sedikit tentang mimpi-mimpiku. Jujur saja, aku paling suka mendeskripsikan diriku dalam sebuah kata yaitu 'daydreamer'. Ya, setidaknya itu yang aku rasakan. Kau mungkin tak melihatnya, tapi sejujurnya aku senang bermimpi. Bermimpi besar.
Every great dream begins with a dreamer. Always remember, you have within you the strength, the patience, and the passion to reach for the stars to change the world. -Harriet Tubman
Aku senang terlarut dalam untaian kalimat indah yang aku baca. Dan dari situlah mimpiku muncul dan mulai berkembang. Berimajin dalam bayangan kisah-kisah yang indah yang tak selalu berujung bahagia. Namun aku tetap saja menikmatinya. Seperti berada di duniaku sendiri. Ya, duniaku... sendiri.

Aku suka bermimpi. Mungkin ini efek karena suka tidur(?) Mimpi-mimpiku adalah sesuatu yang membiarkan tetap hidup dan memiliki passion. Setelah membaca semacam novel, mimpi-mimpiku seakan tumbuh lebih besar dan besar. Mungkin ia akan redup sesaat, namun ada saat dimana ia akan tumbuh kembali. Aku yakin, ia tak akan pernah mati.

Aku akan tetap bermimpi. Diiringi dengan usaha dan percaya. Your dreams will come true. Bukankan mimpi yang nyata akan hadir pada orang-orang yang pernah bermimpi sebelumnya?

Yang kita perlu sekarang cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad seribu kali lebih keras dari dari baja.... Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa -5cm

Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh disini, di depan kening kamu, jangan menempel. Biarkan dia.. Menggantung.. Mengambang.. 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak pernah lepas dari mata kamu. -5cm 

Certamen ergo sum. Aku berjuang maka aku ada.... Seperti hidup yang tidak sempurna. Kamu janji.. kamu tidak akan menyerah. Cintai impianmu. Cintai kerja kerasmu. Cintai hidupmu dengan berani. Jangan menyerah dan jangan berputus asa. -2
Daydreamer, catch your dreams! Make your dreams come true! 

Comments

Popular posts from this blog

Solo Traveling: Berani Nyaman Sendirian

Berani nyaman sendirian Kata orang, salah satu cara menemukan jati diri adalah dengan solo traveling . Saya mengamini perihal ini karena dengan bepergian sendirian, satu-satunya yang bisa diandalkan, ya, siapa lagi, kalau bikin diri sendiri? Kita diajak belajar percaya pada diri sendiri, mandiri dan mengenal lebih banyak tentang diri sendiri. Kebetulan, saya orang yang nyaman sendirian. Pergi sendiri ke bioskop nonton film Ada Apa Dengan Cinta 2 di tengah ramai sesak di hari pemutaran perdana? Saya pernah. Makan sendirian di restoran yang ramainya bukan main, ah , biasa itu, mah . Solo traveling ? Saya pun pernah, walaupun masih sebatas perjalanan antar kota. Tidak seperti makan dan nonton di bioskop yang minim risiko, solo traveling atau liburan sendirian masih menjadi hal yang aneh dan mengkhawatirkan bagi beberapa orang. Berada di lingkungan asing tanpa orang dikenal? Duh , malapetaka! Bagaimana kalo saya ditipu warga lokal? Bagaimana kalau ada hal-hal buruk yang menimpa

[PUISI] Cahaya Harapan

Judul : Cahaya Harapan Datang dari pintu kedatangan Dibawanya deru gelora jiwa Bersandar pada lekukan kayu Di sudut lain pada hampa dengan waktu Tabur! Tabur saja cahaya surya! Hingga aku tak kuat lagi menahan silaunya Hingga aku tak mampu lagi berpegangan  pada bumi Hingga aku terhempas keras, keras, keras sekali Di padang gelap terdampar Dimana cahaya itu lenyap, paripurna Hilang… Hilang… Hilang… Pulang menuju pintu keluar Langkahnya masih sama Yang beda hanyalah siapa yang tertinggal di belakang Oh bukan, siapa yang ditinggal di belakang Samar-samar mencari sisa-sisa cahaya Yang menyala dari sela-sela Tak jua ditemui barang secuil pun Padam, padam Cahaya itu padam tanpa disuruh Buat siapa yang di belakang sesak Buat siapa yang di belakang perlu buat cari 9 matahari Karena takut 1 tak cukup Takut 1 akan hilang Maka ia butuh 9 Cahaya itu memabukkan Buat kepayang bagi siapa yang terpapar Cahaya harapan Lenyap! Le

Terus Bergegas Ala Gagas di Usia Dua Belas

  Selamat ulang tahun, GagasMedia! Penerbit yang pernah menolak naskahku dulu, tapi kok belakangan sering dapet hadiah dari penerbit ini :p Yah, my little steps are going to make a big journey. Semoga saja. Selamat ber-12-ria! Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya! 1. 5cm , Donny Dhirgantoro 2. The Hobbit , J.R.R Tolkien 3. Perahu Kertas , Dewi 'dee' Lestari 4,5,6. Tiga buku kece dari Suzane Collins ( The Hunger Games, Catching Fire , dan Mockingjay ) 7,8. Milana dan Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri dari Bernard Batubara 9. Karya roman klasik, Layla Majnun oleh Nizami 10. Berjuta Rasanya , Tere Liye 11. Kumpulan hari-hari yang bercerita dalam Menuju(h) , Aan Syafrani dkk. 12. Yang paling baru banget dibaca dan berkesan, Misteri Patung Garam -nya Ruwi Meita. Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa? Summer Breeze. Waktu itu pertama kali baca novel dan udah tersentuh sama kisah si kembar Ares-Orion yang