Skip to main content

'Berjuta Rasanya'

Berjuta Rasanya, salah satu buku karya Darwis Tere Liye

Untuk kita, yang terlalu malu walau sekedar menyapanya,telanjur bersemu merah, dada berdegup lebih kencang, keringat dingin di jemari, bahkan sebelum sungguhan berpapasan.
Untuk kita, yang merasa tidak cantik, tidak tampan, selalu merasa keliru mematut warna baju dan pilihan celana, jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.
Untuk kita, yang hanya berani menulis kata-kata dalam buku harian, memendam perasaan lewat puisi-puisi, dan berharap esok lusa ia akan sempat membacanya.
Semoga pemahaman baik itu datang. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial. Sama spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apa pun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman yang baik.
Selamat membaca cerita-cerita yang berjuta rasanya.


Itulah tulisan yang tersusun rapi di balik buku karya Tere Liye yang berjudul ‘Berjuta Rasanya’. Sebenarnya buku ini adalah buku terakhir yang aku ambil ketika berkunjung ke Gramedia Surakarta. Entah mengapa dengan sigapnya aku mengambil begitu saja buku ini,sekejap setelah membaca cuplikan isinya. Ya, mungkin karena kalimat-kalimat itu sama. Sama dengan apa yang aku rasakan. Tentang rasa yang sama sekali tidak spesial, tentang aku yang hanya dapat melihat salah satu ciptaan Tuhan dari kejauhan tanpa sekalipun bertegur sapa. Aku yang berkaca dan menyimpulkan bahwa aku bukanlah siapa-siapa dan merasa sama sekali tak istimewa. Aku yang biasa saja. Yang jauh dari kemungkinan menggapai cita-cita perasaan.
Disaat mulai membaca rangkaian kata dari buku ini, aku cukup menikmatinya. Hingga aku menemukan sebuah kisah dimana sudah jamak ditemui di kehidupan para remaja kebanyakan.

Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri. Ia tak kuasa lagi membedakan mana yang benar-benar nyata, mana yang hasil kreasi hatinya yang sedang memendam rindu.  Kejadian-kejadian kecil, cukup sudah untuk membuatnya senang. Merasa seolah-olah itu kabar baik. Padahal saat ia tahu kalau itu hanya bualan perasaannya, maka saat itulah hatinya berkeping-keping. Patah hati! Menuduh seseorang itu mempermainkan dirinya.
–Hiks, Kupikir Kau Naksir Aku (Berjuta Rasanya)

Banyak sekali kisah mengejutkan yang bisa ditemui di buku ini. Tentang ukuran kecantikan seorang wanita, tentang pertemuan yang mahal harganya, tentang seorang pria yang bertahun-tahun hanya mengamati seorang wanita di dalam bus tanpa sekalipun berkenalan dan juga tentang dua insan yang saling menyukai namun sama sekali tak menampakkan pertanda cinta. Mereka yang pada akhirnya hanya dapat bersaling pandang padahal perasaan mereka dapat berbuat lebih.

Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.
-Bila Semua Wanita Cantik (Berjuta Rasanya)

“Jadi cinta itu seperti burung!”
“Ya, seperti burung ia akan membawamu terbang ke mana saja. Membuatmu bisa memandang seluruh isi dunia dengan suka cita. Bahkan, terkadang kau merasa seluruh dunia ini hanya milikmu seorang.”
–Pandangan Pertama Zalaiva (Berjuta Rasanya)

Meski kata ‘Cinta’ adalah satu perasaan. Namun saat kita merasakannya, sungguh berjuta rasanya!

Comments

Popular posts from this blog

Solo Traveling: Berani Nyaman Sendirian

Berani nyaman sendirian Kata orang, salah satu cara menemukan jati diri adalah dengan solo traveling . Saya mengamini perihal ini karena dengan bepergian sendirian, satu-satunya yang bisa diandalkan, ya, siapa lagi, kalau bikin diri sendiri? Kita diajak belajar percaya pada diri sendiri, mandiri dan mengenal lebih banyak tentang diri sendiri. Kebetulan, saya orang yang nyaman sendirian. Pergi sendiri ke bioskop nonton film Ada Apa Dengan Cinta 2 di tengah ramai sesak di hari pemutaran perdana? Saya pernah. Makan sendirian di restoran yang ramainya bukan main, ah , biasa itu, mah . Solo traveling ? Saya pun pernah, walaupun masih sebatas perjalanan antar kota. Tidak seperti makan dan nonton di bioskop yang minim risiko, solo traveling atau liburan sendirian masih menjadi hal yang aneh dan mengkhawatirkan bagi beberapa orang. Berada di lingkungan asing tanpa orang dikenal? Duh , malapetaka! Bagaimana kalo saya ditipu warga lokal? Bagaimana kalau ada hal-hal buruk yang menimpa

[PUISI] Cahaya Harapan

Judul : Cahaya Harapan Datang dari pintu kedatangan Dibawanya deru gelora jiwa Bersandar pada lekukan kayu Di sudut lain pada hampa dengan waktu Tabur! Tabur saja cahaya surya! Hingga aku tak kuat lagi menahan silaunya Hingga aku tak mampu lagi berpegangan  pada bumi Hingga aku terhempas keras, keras, keras sekali Di padang gelap terdampar Dimana cahaya itu lenyap, paripurna Hilang… Hilang… Hilang… Pulang menuju pintu keluar Langkahnya masih sama Yang beda hanyalah siapa yang tertinggal di belakang Oh bukan, siapa yang ditinggal di belakang Samar-samar mencari sisa-sisa cahaya Yang menyala dari sela-sela Tak jua ditemui barang secuil pun Padam, padam Cahaya itu padam tanpa disuruh Buat siapa yang di belakang sesak Buat siapa yang di belakang perlu buat cari 9 matahari Karena takut 1 tak cukup Takut 1 akan hilang Maka ia butuh 9 Cahaya itu memabukkan Buat kepayang bagi siapa yang terpapar Cahaya harapan Lenyap! Le

Terus Bergegas Ala Gagas di Usia Dua Belas

  Selamat ulang tahun, GagasMedia! Penerbit yang pernah menolak naskahku dulu, tapi kok belakangan sering dapet hadiah dari penerbit ini :p Yah, my little steps are going to make a big journey. Semoga saja. Selamat ber-12-ria! Sebutkan 12 judul buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya! 1. 5cm , Donny Dhirgantoro 2. The Hobbit , J.R.R Tolkien 3. Perahu Kertas , Dewi 'dee' Lestari 4,5,6. Tiga buku kece dari Suzane Collins ( The Hunger Games, Catching Fire , dan Mockingjay ) 7,8. Milana dan Jatuh Cinta adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri dari Bernard Batubara 9. Karya roman klasik, Layla Majnun oleh Nizami 10. Berjuta Rasanya , Tere Liye 11. Kumpulan hari-hari yang bercerita dalam Menuju(h) , Aan Syafrani dkk. 12. Yang paling baru banget dibaca dan berkesan, Misteri Patung Garam -nya Ruwi Meita. Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa? Summer Breeze. Waktu itu pertama kali baca novel dan udah tersentuh sama kisah si kembar Ares-Orion yang