Matahari telah kehilangan pilar-pilar cahayanya. Tepat setelah gumpalan awan abu-abu menggantikan posisinya. Bertepatan dengan aku yang tengah bersila. Menatap catatan-catatan gila tentang yang namanya cinta. Hujan, kau tahu tidak… Ada dua bayangan yang menghantuiku sekarang. Dua bayangan yang dua-duanya berjarak. Terlihat dekat memang. Namun sukar untuk dijangkau. Hujan, kau tahu tidak.. Pemilik bayangan itu sayangnya bukan untuk kumiliki. Mereka tercipta bukan untuk diriku. Hujan, apa kau tahu… Sudah lama kata cinta tak mampir di pelabuhanku. Sudah lama kata cinta enggan mendekat padaku. Sekedar menyapa saja, ia tak mau. Namun hujan, apa kau tahu.. Kini aku mulai merasakannya lagi. Bukan, bukan rasa jatuh cinta. Tapi rasa sakit hatinya. Dan hujan, biarkanlah air mataku bersatu dengan butiran airmu. Agar tak seorangpun tahu ada aku. Aku yang tengah duduk kesakitan. Melihat dua bayangan yang tak kunjung mendekat. Hujan, u...