Mata. Selalu saja mata. Mata hati, mata ikan, mata-hari, atau bahkan Mata Najwa. Mata, apakah ialah sebuah jendela? Yang bila ditilik sedikit lebih lama akan terlihat apa yang dipancarkan oleh hati? Apakah ialah sebuah indera istimewa, yang bila ditelusuri akan penuh rahasia. Di setiap pandangan yang tertangkap oleh mata, di setiap sudut terpotret dalam indera. Bukankah semuanya hanya akan jadi kenangan? Yang coba diputar ulang otak yang ingin sejenak lupa realitas kini? Menjelma jadi sebuah kaleidoskop. Kumpulan pandangan-pandangan. Kumpulan jejak-jejak gambar tanpa suara. Yang menuturkan bahwa pernah ada sesuatu. Pernah ada peristiwa, yang tak luput dari mata. Mata, yang bahkan menangkap gambar dari mata yang lain. Yang saling bertukar praduga. Yang saling menjelajah sembunyi-sembunyi. Mata. Selalu saja pandangan mata. Selalu. Pandangan itu. Pandangan matamu itu. Ditulis untuk tantangan *36 Days Random Daily Writing P...